
SAMARINDA – Guna memberikan pengetahuan dan keterampilan serta wawasan pendidikan khusus, Dinas pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Perpanjangan Guru PAUD/PNFI pada Satuan Pendidikan yang memiliki Siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), pada Kamis (9/5/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Swisbel-Hotel Borneo Samarinda itu, dibuka secara langsung oleh Kepala Bidang Kurikulum Pengembangan Bahasa dan Sastra, Perijinan Pendidikan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Disdikbud Kukar, Joko Sampurno.
“Bimtek ini untuk memberikan bekal kepada guru PAUD/PNFI yang belum memiliki kematangan terhadap pembinaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah mereka,” ujar Joko Sampurno.
“Tak hanya itu, kegiatan ini juga memberikan konsep untuk penanganan secara dini terhadap penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan maksimal di sekolah,” sambung Joko Sampurno.
Lebih lanjut Joko Sampurno mengemukakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bagi guru PAUD/PNFI pada dunia pendidikan, sebagaimana yang tertuang dalam misi kedua Kukar Idaman yaitu, Meningkatkan Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia, Unggul dan Berbudaya.
“Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari misi kedua Kukar Idaman, dimana kita terus meningkatkan kualitas SDM, khsusunya bagi para guru PAUD/PNFI agar lebih berkembang,” ungkapnya.
“Pada kegiatan ini diikuti 51 orang guru PAUD/PNFI yang ada di Kukar, dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya dan berlangsung selama 4 hari dari 9-12 Mei 2024,” tambahnya.
Joko Sampurno juga berharap, agar para guru PAUD/PNFI dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga ilmu yang diperoleh pada bimtek ini bisa diimplementasikan di sekolah masing-masing, khususnya dalam membina dan mendidik Anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Karena kegiatan ini dibiayai oleh APBD pemerintah daerah melalui Disdikbud Kukar, kami harapkan agar bimtek ini dapat diikuti dengan sungguh-sungguh oleh para peserta,” tegasnya.
Sementara itu, Endang Nurlina merupakan peserta bimtek yang berasal dari TK Negeri 001 Tenggarong mengaku terbantukan dengan adanya Bimbingan Teknis Perpanjangan Guru PAUD/PNFI pada Satuan Pendidikan yang memiliki Siswa Anak Berkebutuhan Khusus, yang digelar oleh Disdikbud Kutai Kartanegara.
“Dengan adanya kegiatan ini, tentunya akan membantu kami khususnya guru PAUD/PNFI untuk mendapatkan ilmu dalam menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),” ungkap Endang Nurlina.
Dalam hal itu, Endang Nurlina mengakui bahwa, di TK Negeri 001 Tenggarong tempat ia mengajar terdapat beberapa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sehingga dengan adanya bimtek ini, tentunya ilmu yang didapat sangat bermanfaat untuk diterapkan disekolahnya.
“Di awal-awal meraka (red,ABK) masuk kesekolah, kami belum tahu bagaimana penanganannya, sehingga hal itu membuat kami sedikit kesulitan,” kata Endang Nurlina.
“Alhamdulillah setelah kami mengikuti bimtek beberapa kali, kami pun secara pelan-pelan menerapkan ilmu tersebut di sekolah kami,” sambung Endang Nurlina.
Endang Nurlina juga berharap, agar bimtek yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) dapat dilaksanakan secara berkelanjutan serta berjenjang. Sehingga, dalam menangani Anak berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah bisa berjalan secara maksimal.
“Harapannya, semoga bimtek ini dapat berjalan terus, karena kami sebagai guru PAUD/PNFI sangat membutuhkan pengetahuan lebih lanjut dalam menangani ABK di sekolah,” singkat Endang Nurlina.
Senada dengan Lita, peserta bimtek yang berasal TK Negeri Pembina Tenggarong juga mengaku sangat terbantu bantukan dengan adanya kegiatan ini, khususnya dalam menangani dan membina Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah.
Lita juga berharap, agar bimtek seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan berjenjang, sehingga guru PAUD/PNFI bisa menguasai konsep untuk penanganan secara dini terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) secara maksimal.
“Harapannya bimtek ini dapat terus dilakukan, sehingga kami selaku guru PAUD/PNFI bisa memberikan dan menerapkan ilmu yang didapat ini secara maksimal di sekolah,” tutup Lita.