
TENGGARONG – Bagi siswa yang memiliki jiwa sosial tinggi dan ingin menolong sesama, Palang Merah Remaja (PMR) ini sangat cocok untuk dipilih menjadi kegiatan ekstrakurikuler. Ada banyak manfaat yang akan dirasakan jika mengikuti ekstrakurikuler PMR. Seperti memiliki bekal yang mumpuni untuk memberikan pertolongan pertama kepada orang lain maupun diri sendiri. Selain itu dengan mengikuti kegiatan PMR juga bisa melatih kepemimpinan.
Palang Merah Remaja (PMR) adalah Relawan Masa Depan PMI yang diharapkan mampu menjalankan tugas-tugas kemanusiaan dan menjamin kesinambungan organisasi PMI di masa depan. Siswa SMP adalah remaja yang masuk kategori siswa yang dapat menjadi anggota PMR melalui kegiatan ekstrakurikuler PMR di sekolahnya.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, melaksanakan kegiatan Bimtek Pembinaan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Siswa SMP. Kegiatan dilaksanakan pada 1 s.d. 4 Desember 2024 di Hotel Fatma Tenggarong. Disdik memanggil perwakilan dari 38 sekolah untuk mengutus 3 siswa dan 1 guru pendamping untuk mengikut bimtek tersebut. Kegiatan tersebut dalam rangka upaya menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Kepalangmerahan dan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Mewakili Kepala Dinas Plt. Kabid pembinaan SMP, Dr. Emy Rosana Saleh, MA, Tesol dalam sambutannya mengatakan bahwa peserta yang hadir di sini adalah anak-anak yang peduli terhadap orang lain dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Jadi PMR pada dasarnya adalah wadah membina rasa peduli terhadap orang lain, selain untuk mendapatkan keterampilan dasar untuk memberikan pertolongan pertama, mengadakan kegiatan sosial, dan lain sebagainya.
Kepada mereka mengikuti Bimtek tersebut diharapkan dapat membagikan ilmunya kepada teman-temannya. Para peserta dari anggota PMR ini dapat mengedukasi keterampilan hidup sehat dimulai dari teman-teman di sekolah, kemudian di keluarga, dan kepada masyarakat sekitar. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara nyata di masyarakat seperti kegiatan donor darah, pertolongan pertama, dan kegiatan sosial lainnya.
