
Ada beberapa jenis bantuan pemeritah untuk sekolah, baik itu dari pemerintah daerah maupun pusat. Sebutlah macam Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang berasal dari bantuan Pemerintah Pusat. Jenis bantuan ini tiap tahun selalu ada, tinggal bagaimana pihak sekolah mau berusaha untuk mendapatkannya. Persyaratannya juga relatif mudah. Salah satunya pemutakhiran Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Seperti diketahui, Dapodik merupakan sumber utama data pendidikan di Indonesia. Dapodik tidak hanya digunakan sebagai data dasar untuk penyaluran dana BOS dan bantuan lainnya, tetapi juga untuk pemberian tunjangan guru dan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan program pendidikan lainnya.
Dapodik mencerminkan keadaan sekolah, antara lain menampilkan data status siswa, potret setiap satuan pendidikan, jumlah siswa, jumlah kelas yang memenuhi standar, dan data sarana prasarana satuan pendidikan. Semua tercatat di dapodik.Siapapun dapat mengetahui data pendidikan satuan pendidikan melalui Dapodik. Pemerintah pusat dapat menggunakan data yang tersedia di aplikasi Dapodik untuk menjaring kualitas layanan pendidikan dan kemudian memutuskan untuk memberikan bantuan atau tidak.
Berdasarkan pengalaman penulis sewaktu menjadi pengelola bantuan pendidikan sekolah, seringkali sekolah itu tidak mendapatkan bantuan dana terutama dari pemerintah pusat karena Dapodik-nya yang tidak di update. Kalaupun di update juga masih keliru . Terkait hal tersebut ada kepala sekolah yang menanyakan tentang bagaimana pengisian Dapodik yang benar. Jawabannya sederhana, isi dengan kondisi riil sekolah. Seringkali karena mengejar akreditasi pengisian data di Dapodik di manipulasi. Yang sebenarnya belum ada dikatakan sudah ada. Intinya selama Dapodik tidak di isi dengan benar maka selama itu juga tidak akan mendapatkan bantuan, dan pengembangan sekolah pun akan terhambat.
Ada juga kepala sekolah yang mengeluh dan merasa sudah mengisi Dapodik dengan benar tetapi belum juga mendapatkan bantuan terutama dalam bentuk sarana dan prasarana. Lalu bagaimana, apa yang harus dilakukan? Ya harus bersabar. Karena dalam satu tahun kalender tidak semua bisa di akomodir. Ada daerah-daerah yang akan menjadi prioritas. Akan tetapi secara bertahap semua daerah pasti akan mendapatkan gilirannya.
