
TENGGARONG – Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dilingkungan Kabupaten Kutai Kartanegara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Badan Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (20 Mei 2023) menggelar Lokakarya Orientasi Program Guru Penggerak (PGP) berupa Pendampingan Kelompok Pada Calon Guru Penggerak Angkatan 8. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Disdikbud Kukar tersebut dihadiri dan dibuka oleh Kepala Dinas Disdikbud Kukar Thauhid Afrilian Noor, Perwakilan dari BGP Kaltim Syukri Yasir, perwakilan dari Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Bahruddin, para peserta Calon Guru Penggerak (CGP) sebanyak 23 orang dari jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK, serta pengawas sekolah.
Acara dimulai dengan menyanyikan Lagu Indondesia Raya dan Mars BGP. Setelah pembacaan doa, ditampilkan persembahan Tari Jepen dibawakan oleh empat orang ibu guru yang juga merupakan peserta CGP.
Kadisdikbud Thauhid dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini dengan diberlakukannya syarat kepemilikan sertifikat Guru Penggerak untuk menjadi Kepala Sekolah berdampak pada banyaknya sekolah di lingkungan Kabupaten Kutai Kartanegara yang belum mempunyai Kepala Sekolah definitif atau hanya sebatas Pelaksana Tugas. Masalah ini kemudian menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Beberapa hal sudah diupayakan untuk mempermudah bagi para guru yang ingin mengikuti PGP tersebut. Salah satunya berupa usulan supaya dibuat zonasi per wilayah, yakni wilayah pesisir, tengah, dan hulu mahakam. Hal ini mengingat letak geografis di Kutai Kartanegara dimana antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya berjarak sangat jauh, sehingga tidak hanya mempersulit akses tapi juga mempengaruhi motivasi para guru ketika ingin meningkatkan kualitas pendidikannya.
Dijelaskan juga oleh Thauhid bahwa terkait masalah anggaran Pemkab sangat siap untuk mendukungnya. Hanya saja ketika berbicara tentang lulus atau tidaknya peserta CGP bukan Pemkab yang menentukan, melainkan wewenang dari pemerintah pusat. Oleh karenanya ia sangat berharap agar para peserta lokakarya tersebut bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal yakni berhasil menjadi Guru Penggerak.
Pada kegiatan lokakarya ini menghadirkan lima orang Pengajar Praktik (PP) terdiri dari Ranem, M.Pd dari SMPN 4 Tenggarong Seberang, Yuli Dwi Rahayu, SE dari SMPN 3 Muara Muntai, Gesra Bonga, SE.,M.Si dari SMPN 6 Loa Kulu, Siti, S.Pd dari SMK Muhammadiyah Sangasanga, dan Yanti Restiawati, S.Pd dari SDN 001 Muara Badak. Para peserta kemudian dibagi menjadi dua kelas oleh para PP, dimana kelas kedua kemudian menempati ruang rapat Disdikbud Kukar. (Jaya MN)