
TENGGARONG – Festival Kampong Tuha Bensamar tahun ini kembali digelar setelah sempat tertunda beberapa tahun karena wabah pandemi Covid-19. Festival yang dilaksanakan di Lapangan Kampong Tuha Kutai Bensamar Kelurahan Loa Ipuh Darat tersebut direncanakan berlangsung selama tiga hari (22-24 Juni 2023) dan tahun ini adalah untuk kedua kalinya kegiatan tersebut diselenggarakan.
Ketua Lembaga Adat Loa Ipuh Darat Semain dalam sambutannya mengatakan bahwa Dusun Bensamar telah berdiri sejak tahun 1618, dimana telah banyak perubahan yang terjadi terutama dalam hal infrastruktur seperti jalan, pasokan listrik, dan air bersih. Meskipun pembangunannya juga secara bertahap dan memakan waktu yang lama. Hal ini kemudian dipertegas oleh Lurah Loa Ipuh Darat Juliansyah. “Dengan usianya sekarang yang telah mencapai 405 tahun, berarti Dusun Bensamar jauh lebih tua daripada Kota Tenggarong sendiri”, ujarnya.
Dijelaskan oleh Juliansyah, bahwa Dusun Bensamar masuk kedalam wilayah Kelurahan Loa Ipuh Darat. Dimana kelurahan tersebut adalah satu-satunya kelurahan di Tenggarong yang nantinya masuk menjadi mitra IKN. Dengan wilayah yang begitu luas, Loa Ipuh Darat hanya memiliki 2.015 penduduk. Oleh karenanya ia mengajak kepada seluruh masyarakat terutama yang berada di wilayah yang menjadi tanggungjawabnya untuk terus berupaya melestarikan adat istiadat dan seni budaya mereka agar tetap eksis apabila perpindahan IKN nanti benar-benar terwujud. “Dusun Bensamar memiliki kesenian (tari) Jepen, Mamanda, (musik) Tingkilan, dan Tarsul yang semuanya masih asli belum tercampur dengan kesenian yang lain”, jelasnya. Juli bahkan sempat meminta salah seorang perwakilan dari Duta Budaya yang juga turut hadir pada kegiatan tersebut untuk naik panggung dan membawakan puisi Tarsul disaksikan oleh seluruh undangan.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar Mulyadi dalam sambutannya mewakili Kadis mengatakan Festival Kampong Tuha Bensamar tersebut merupakan salah satu program kegiatan dari Disdikbud Kukar dalam bidang budaya setelah sebelumnya kurang lebih dua bulan yang lalu dilaksanakan kegiatan yang sama di Desa Kedang Ipil Kecamatan Kota Bangun Darat. Menyinggung soal Seni Tarsul, dijelaskan oleh Mulyadi bahwa puisi khas Kutai tersebut telah mendapatkan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kemendikbudristek Republik Indonesia. “Rencananya setelah ini Musik Tingkilan yang akan kami ajukan sebagai WBTB melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi. Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita karena diakuinya seni budaya kita secara nasional”, ujarnya.
Acara kemudian dibuka oleh Mulyadi dengan memukul gong yang telah disediakan didampingi oleh Camat Tenggarong, Lurah Loa Ipuh Darat, Ketua Lembaga Adat, Ketua Panitia Kegiatan. Disaksikan oleh seluruh masyarakat dan tamu undangan yang hadir seperti dari Unikarta, para finalis dan pemenang Duta Budaya Kukar 2023, perwakilan dari dari Disdikbud Provinsi, dan tamu undangan lainnya.
Acara juga dimeriahkan dengan penampilan dari anak-anak Dusun Bensamar berupa tari Jepen dan tari kreasi. Setelah itu seluruh hadirin dipersilahkan untuk bersama-sama menikmati hidangan beseprah yang telah disiapkan oleh panitia. Dalam kegiatan ini juga digelar lomba olahraga tradisional Terpelan (ketapel) dan Begasing Berajaan. (Jaya MN)