
TENGGARONG – Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Sub Koordinator Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD Dr. Nuraini dalam laporannya mengatakan Bimbingan Teknis (Bimtek) tersebut dihadiri oleh 34 lembaga PAUD dari 20 kecamatan. Sebenarnya total ada 54 lembaga PAUD yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus. Akan tetapi karena keterbatasan anggaran, belum bisa semua terakomodir untuk mengikuti kegiatan Bimtek terebut. Rencananya pada anggaran perubahan, kegiatan yang sama akan kembali dilaksanakan untuk lembaga lain yang tersisa.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang serbaguna Hotel Grand Fatma ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 11 sampai dengan 13 Juli 2023. Menghadirkan tiga orang narasumber masing-masing dua orang Guru SLB Provinsi Kalimantan Timur yakni Hani Nurhasanah, S.Pd dan Andini Kusuma Wahyuni, S.Pd, dan satu orang dari Universitas Negeri Makassar yaitu Dr. Usman Badafal., M.Si. Beberapa materi yang disampaikan antara lain tentang Konsep Dasar Pendidik Inklusif, Bentuk Layanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus, Praktek Pembuatan Perangkat Pembelajaran, dan lain-lain.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Drs. Joko Sampurno, M.Si dalam sambutannya sebelum membuka acara mengatakan dibutuhkan keterampilan, kemampuan, dan kesabaran yang luar biasa untuk membina anak berkebutuhan khusus (ABK). Oleh karenanya Joko meminta agar seluruh peserta bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh, apalagi para narasumber yang dihadirkan adalah orang-orang yang memang spesialisasinya di bidang pendidikan dan pembinaan ABK tersebut. “Pesan kami ikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga tujuan dari Bimtek ini bisa tercapai sesuai dengan harapan kita semua”, tutup Joko. (Jaya MN)