BEKASI – Sebagai sebuah organisasi yang didalamnya terdiri dari banyak individu dengan berbagai macam karakter dan latar belakang pendidikan serta jenjang jabatan, birokrasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tentu menghadapi problema ataupun masalah-masalah yang biasanya juga dihadapi oleh organisasi atau OPD lainnya. Salah satu masalah itu datangnya dari internal organisasi sendiri terkait susunan personalia misalnya. Atau penempatan personil yang tidak sesuai dengan karakter dan kompetensinya, perubahan personalia, ego pribadi, cara kerja dan persoalan lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Rhenald Kasali owner dan founder Rumah Perubahan tempat acara dilangsungkan, kepada seluruh peserta Character Building dari Disdikbud Kukar yang terdiri dari pejabat-pejabat fungsional dan struktural. Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 28-30 November tersebut bertujuan untuk brainstorming, menambah wawasan, melatih dan menjaga kekompakan, serta penyamaan persepsi dari seluruh personil Disdikbud sebagai sebuah tim.
Tema utama yang diangkat dalam kegiatan tersebut sesuai dengan nama tempatnya yaitu perubahan. Suka tidak suka secara umum dunia sudah dan sedang berubah serta akan selalu berubah. Perubahan yang kecil saja akan berdampak besar apabila kita salah dalam menyikapinya, seperti tidak adaptif atau tetap menggunakan cara lama dalam menghadapi persoalan baru.
Menurut Prof. Kasali untuk berubah menjadi lebih baik kita harus merubah metode atau cara yang lain dari biasanya. Hal tersebut disampaikan setelah sebelumnya memberikan permainan puzzle solving kepada seluruh peserta. Dari delapan kelompok yang telah dibagi, hanya ada satu kelompok yang berhasil menyelesaikan puzzle tersebut setelah hanya ditambah satu keping dari sebelumnya empat keping menjadi lima keping puzzle, dimana semua kelompok bisa dengan cepat menyelesaikan puzzle pertama yang hanya terdiri dari empat keping, tapi tidak demikian halnya dengan puzzle kedua. Dari permainan sederhana itu terdapat satu pesan moral yang mendalam. “Albert Einstein bilang bahwa hanya orang gila yang mengharapkan suatu perubahan, tetapi tetap melakukan hal yang sama. Ingin berubah anda harus dapat melakukan sesuatu yang lain, sesuatu yang berbeda”. Ujarnya.
Pada sesi sebelumnya, Dadang Kadarusman sebagai narasumber memberikan materi tentang karakteristik manusia secara umum. Dikatakan bahwa karakter manusia secara umum terbagi dua, yaitu Driver dan Passenger. Ketika seseorang ingin maju maka ia harus memahami tujuh elemen self driving, yakni Growth Mindset, Creative Thinking, Critical Thinking, Self Discipline, Simplicity, Risk Taker, dan Play to Win. Pada sesi ini juga diberikan permainan mirip ular tangga dengan media dan metode yang berbeda. Diakhir permainan dari sembilan kelompok yang dibagi, terlihat berbagai macam karakter, tidak hanya karakter individu namun juga karakter kelompok yang merepresentasikan divisi atau bidang seksi di OPD. Ada yang saling menyalahkan, tidak mau menerima masukan dari luar, ada yang pandai berkomunikasi namun tidak mahir dalam masalah teknis, begitu juga sebaliknya ada yang susah berkomunikasi namun sangat bagus dalam hal pekerjaan teknis.
Permainan tersebut adalah refleksi bahwa sangat penting memahami karakter dan skill seseorang dalam menempatkan orang yang tepat dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Mindset tentang memberikan pelayanan kepada siapa saja, baik itu masyarakat umum, antar OPD, ataupun antar bidang internal organisasi itu sendiri juga harus ditanamkan dengan baik. Tidak ada lagi yang saling tunjuk atau saling menyalahkan satu sama lain.
Selain materi yang bersifat teori dan permainan indoor, para peserta juga diajak untuk berkegiatan diluar. Berbagai permainan outdoor yang menekankan kekompakan dan kerjasama tim diikuti dengan fasilitas yang ada di Rumah Perubahan dan arahan dari instruktur tentunya.
Sementara itu Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor dalam arahannya pada saat kegiatan dimulai mengatakan bahwa akan banyak ilmu dan wawasan yang bisa diambil dalam kegiatan tersebut. Hal tersebut berdasarkan pengalamannya setelah pada tahun 2015 atas perintah dari Sekretaris Daerah pada waktu itu, untuk mengikuti kegiatan yang sama. “Jadi saya alumni dari Rumah Perubahan ini. Banyak hal yang saya dapatkan. Terutama tentang mindset kita dalam rangka menyikapi perubahan yang terjadi”, ujarnya. Oleh karenanya Thauhid berharap para peserta bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan baik, dan membawa sesuatu yang berharga setelah nanti kembali ketempat kerja masing-masing.(jmn)
