TENGGARONG – Bertempat di Gedung Serbaguna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara tadi malam (19 Desember 2022) dilangsungkan Pesemenan Seni Budaya Tahun 2022. Hadir pada kegiatan ini Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Kutai Kartanegara Wiyono mewakili Bupati Kukar, Kacab Wilayah III Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim Dr. Muhtar Lubis, M.Pd mewakili Kepala Disdikbud Provinsi, dan Kepala Disdikbud Kab. Kukar Thauhid Afrilian Noor beserta jajarannya.
Acara dimulai dengan penampilan dari siswa siswi SMP Negeri 1 Tenggarong yang membawakan Musik Tingkilan yang merupakan musik khas dari tanah Kutai. Kemudian tampil Moza Lalita siswi SD Negeri 003 Tenggarong yang membawakan Dongeng Bahasa Kutai. Moza adalah salah seorang siswi yang meraih Juara 1 pada ajang Lomba Festival Tunas Bahasa Ibu yang telah berlangsung beberapa waktu lalu. Penampilan berikutnya dari MAN 2 Kutai Kartanegara yang membawakan Tari Jepen Payong Kanak Bini dengan koreografer Luspiansyah. Tampil kemudian Tari Jepen Bekebur dari Yayasan Gubang Kutai Kartanegara dengan Anchariyansa sebagai Koreografer. SMP Negeri 1 Tenggarong kemudian kembali menampilkan siswinya Ndira Ayu Rosidah yang membacakan Tarsul yang juga merupakan salah satu peraih Juara 1 pada Festival Tunas Bahasa Ibu.
Kepala Disdikbud Kukar dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun ini Kutai Kartanegara telah mendapatkan 5 sertifikat warisan budaya tak benda. Kemudian ada 9 cagar budaya yang sudah ditetapkan dan tahun ini tinggal menunggu SK Bupati untuk penetapannya. Di sampaikan juga tentang prestasi 6 orang siswa yang meraih juara 1 pada Lomba Festival Tunas Bahasa Ibu 2022 yang lalu dimana pada bulan Februari nanti akan mewakili Kukar ke Tingkat Nasional didampingi oleh Bapak Ibu dari Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur.
Selain itu mulai Januari nanti semua satuan pendidikan sekolah di Kukar akan memberlakukan muatan lokal Bahasa Kutai. Kamus bahasanya sendiri sudah ada sebagai panduan untuk mempelajarinya dimana terdapat perbedaan Bahasa Kutai di satu daerah kecamatan dengan kecamatan lainnya. Di akhir sambutannya Thauhid memberikan Piagam Penghargaan secara langsung kepada siswa siswa Peraih Juara 1 tersebut masing-masing kepada Raysa Claudia A dari SMP Negeri 1 Tenggarong Lomba Pidato, Ndira Ayu Rosidah dari SMP Negeri 1 Tenggarong Lomba Baca Puisi (Tarsul), Moza Lolita dari SD Negeri 003 Tenggarong Lomba Dongeng, Naura Amirah Ahmadi dari SD Negeri 009 Lomba Baca Puisi, Sheren Naffalie R dari SMP Negeri 3 Tenggarong Lomba Baca Puisi, dan Perdy Yonathan dari SMP Negeri 3 Tenggarong Lomba Pidato.
Sementara itu Dr. Muhtar Lubis mengatakan untuk tahun ini ada 7 sertifikat yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek sebagai Warisan Budaya Takbenda dan 5 diantaranya ada di Kukar dimana salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah usianya minimal 3 dekade atau 60 tahun. “Jadi kalau usianya dibawah 60 tahun tidak bisa ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda”, jelasnya. Setelah sambutannya berakhir Muhtar menyerahkan Sertifikat yang secara bergantian di terima oleh Wiyono dan Thauhid masing-masing berupa sertifikat penetapan Gasing Kutai, Naek Ayun, Nutuk Beham, Tarsul Kutai, dan Muang Kutai Adat Lawas sebagai Warisan Budaya Takbenda.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan tari Lemanai Salet dari LPKA Kelas II Samarinda yang merupakan hasil binaan dari Mudo Mulyanto. Penampilan Fashion Show dari beberapa designer tidak hanya dari Kukar tetapi juga dari luar seperti Samarinda, Kutai Timur dan Balikpapan mengakhiri acara yang berlangsung meriah tersebut. (Jaya MN)
