TENGGARONG – Dalam rangka peningkatan pemahaman terhadap Rapor Pendidikan, Perencanaan Berbasis Data, Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan sekaligus sosialisasi Optimalisasi Pemanfaatan Data Mutu Pendidikan.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis, 10 November 2022 di Aula Lt. 3 SMPN 1 Tenggarong tersebut dihadiri oleh Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, Sub Koordinator, Pejabat Fungsional, Pengawas dan Penilik satuan pendidikan dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar.
Sekretaris Dinas Hj. Maria Ester, SE., MM yang mewakili Kepala Dinas yang berhalangan hadir dalam sambutannya berharap agar semua yang hadir dalam kegiatan tersebut dapat mengikuti apa yang akan disampaikan dari awal sampai kegiatan selesai. “Khusus Pejabat Disdik apabila saat ini belum hadir tolong di informasikan untuk segera hadir di tempat ini dan mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh narasumber. Karena saya lihat persentase kehadirannya masih sedikit, padahal kami berharap agar semuanya bisa hadir”, ujarnya.
Maria mengatakan bahwa kegiatan tersebut penting untuk diikuti terutama oleh Pejabat Disdik karena kalau tidak akan ketinggalan. “Jangan sampai nanti Pengawas atau Kepala Sekolah yang lebih tahu apa itu Rapor Pendidikan tapi Pejabat Disdik itu sendiri tidak faham. Demikian juga dengan Pengawas, jangan sampai nanti malah di ajari oleh Kepala Sekolah”, tegasnya.Dijelaskan juga oleh Maria bahwa kegiatan tersebut berada dibawah Sekretariat karena melibatkan seluruh Bidang yang berada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Mengakhiri sambutannya dan sekaligus membuka kegiatan Maria berharap agar melalui kegiatan tersebut Rapor Pendidikan dilingkungan Disdik Kukar akan menjadi lebih baik kedepannya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kaltim, Tendas Teddy Soesilo. Dalam materinya Tendas menyampaikan salah satu sebab program atau kegiatan belum berdampak kepada peningkatan mutu pendidikan adalah karena perencanaan yang belum berbasis data sesuai dengan masalah yang dihadapi.”Jadi bermula dari data atau laporan yang tidak valid, kemudian analisis tidak sampai ke akar masalah, perencanaan dan kegiatan pengadaan tidak berdampak pada peningkatan mutu, hingga dampak kegiatan yang tidak di evaluasi’, jelasnya.
Tendas juga menyampaikan bahwa elemen-elemen pendidikan yang berperan penting guna menciptakan masyarakat maju antara lain adalah tingginya angka partisipasi siswa dan distribusi kualitas pendidikan yang merata di semua jenjang pendidikan.
Sementara itu di sesi penyampaian materi yang terakhir di isi oleh Kepala Balai Guru Penggerak Kalimantan Timur Wiwik Setiawati, M.Pd. Salah satu materi yang disampaikan adalah tentang Kurikulum Merdeka, dimana berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran yang cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Untuk itulah Kurikulum Merdeka dikembangkan. (Jaya MN)
