
Yogyakarta – Untuk kali ke enam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa (IPM) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Pentas Seni Budaya bertajuk Eroh Bebaya. Berlangsung selama dua hari (7-8 Juni 2024) kegiatan tersebut berlokasi di Lapangan Denggung, Kabupaten Sleman. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar yang di undang sebagai peserta ikut meramaikan kegiatan tersebut.
Pada hari pertama digelar lomba-lomba permainan tradisional seperti begasing, belogo, enggrang, dan lomba bakiak. Dari anak-anak hingga dewasa warga lokal baik laki-laki maupun perempuan ikut meramaikan lomba tersebut. Kegiatan yang berlangsung hingga malam tersebut sukses menarik perhatian warga sekitar.
Dihari berikutnya dilangsungkan Dialog Wisata dan Budaya bertajuk “Potensi Pengembangan Wisata dan Budaya Kutai Kartanegara Sebagai Mitra Ibukota Negara Nusantara” yang menghadirkan tiga orang narasumber. Mereka adalah Wijaya dari Pusat Penelitian Pariwisata Universitas Gadjah Mada. Kemudian Triyatma, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara. Dan Muhammad Saidar, Pamong Budaya Ahli Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar.

Staf Ahli Bidang Umum Pemkab Kukar, Heldiansyah, yang mewakili Bupati membuka kegiatan ditandai dengan Pemukulan Gong sebagai tanda digelarnya Eroh Bebaya sebagai upaya melestarikan dan memperkenalkan seni dan budaya Kukar kepada khalayak secara luas.
“Dalam tradisi masyarakat Kutai, Eroh erat kaitannya dengan acara keramaian. Pada zaman Kerajaan Kutai dahulu, setiap ada acara Eroh, rakyat Kerajaan Kutai Kertanegara ing Martadipura dilibatkan. Namun, intinya dalam agenda Eroh, rakyat menjadi gembira dan bersuka ria” kata Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya yang dibacakan Heldiansyah.
Saat ini, Eroh menjadi salah satu festival daerah yang diimpelementasikan sebagai bagian dari Program Dedikasi Kukar Idaman, yaitu Kukar Kaya Festival.
Acara festival seni dan budaya daerah ini dikolaborasikan dengan adat budaya tradisional masyarakat suku Kutai dan suku Dayak, serta kreativitas seni modern yang terdapat di Kabupaten Kukar.
“Untuk menambah semarak acara, para talent, pegiat seni dan budaya, serta sektor UKM dilibatkan, untuk memperkenalkan produk berkearifan lokal Kabupaten Kukar kepada masyarakat di luar daerah” katanya.
Pada malam itu selain penyerahan hadiah-hadiah lomba dan cinderamata, tampil juga beberapa kelompok seni khas Kutai. Tampil pertama adalah kelompok seni Cahaya Kedaton yang membawakan tari Panah Buana. Kemudian tampil Temenggang Madang dengan Tari Dayak. Ada juga Olah Gubang dengan musik tradisionalnya, Bina Teater Kutai, Jonok Art Samboja, dan lain sebagainya. Tampil terakhir IMK Mahakam Ulu dengan tari Hudoq yang kemudian mengakhiri acara setelah mengajak seluruh hadirin untuk ikut menari bersama. (Jaya MN)
