
TENGGARONG – Dihadiri oleh Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah dan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, kegiatan tahun ketiga Gerakan Etam Mengaji Al-Quran (GEMA) dilaksanakan terpusat di Kawasan Budaya Tenggarong. Kegiatan itu juga dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) dan ratusan masyarakat yang sebagian besar terdiri dari para pelajar.
Dengan mengusung tema Meraih Berkah Ramadan, kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (1/4/2024) ini bertepatan dengan momen Bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
Para peserta duduk di hamparan Kawasan Budaya Tenggarong, tepatnya di halaman Kedaton Kutai Kartanegata Ing Martadipura hingga keluar jalan didepan Masji Jami Hasanuddin Tenggarong.

Dalam sambutan singkatnya Bupati Daman mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia berharap agar kegiatan tersebut bisa terus dilaksanakan pada masa-masa yang akan datang.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor dalam keterangannya kepada media mengatakan bahwa setelah dua tahun sebelumnya kegiatan tersebut selenggarakan di kawasan Taman Kota Raja, tahun ini sengaja digeser lokasinya ke kekawasan budaya. “Sesuai lokasi yang dipilih, kita ingin GEMA Idaman ini menjadi bagian dari budaya yang diterapkan di kehidupan,” ujarnya.
Thauhid melanjutkan, GEMA Idaman merupakan bagian dari visi misi Kukar Idaman yang memiliki tujuan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia, unggul dan berbudaya. Sama seperti tahun sebelumnya, program ini berfokus pada pelajar, juga diundang para ASN dan non ASN.

Dipilihnya para pelajar sesuai dengan target program Kukar Idaman. Pemkab Kukar ingin para pelajar bisa menjadikan membaca Al-Qur’an sebagai rutinitas di sekolah, dan Ia bersyukur sejauh ini sekolah-sekolah di Kukar sudah mulai menerapkan hal tersebut sebelum memulai pelajaran di kelas.
“OPD-OPD juga sudah, ada itu yang setiap bulan mengadakan khatam Al-Qur’an satu bulan sekali, ada tiga bulan sekali. Nah ini juga bagian dari proses implementasinya,” tuturnya.

Harapannya, budaya mengaji ini tidak hanya menjadi budaya di kalangan pelajar dan pegawai, tetapi seluruh warga Kukar. “Dengan segala aktivitas kita semua sebagai manusia, harapannya dengan mengaji kita selalu mendaoat lindungan dari Allah SWT,” harapnya.
Kegiatan mengaji tersebut berlangsung hingga saat berbuka tiba. Bupati dan pejabat lainnya pun berbaur dengan para peserta untuk berbuka bersama sebelum kemudian berangsur membubarkan diri. (jmn)
