BANDUNG – Jawa Barat adalah Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Terdapat Sekitar 54 juta jiwa dari total 250 juta penduduk atau sekitar 20% penduduk Indonesia. Namun dengan jumlah penduduk sebanyak itu peringkat pengelolaan kualitas mutu pendidikan yang dicapai oleh Provinsi Jabar termasuk yang terbaik. Itulah sebabnya yang membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama dengan Dewan Pendidikan Kukar dan jajaran organisasi bidang pendidikan lainnya memutuskan untuk melaksanakan studi tiru di Disdikbud Provinsi Jabar. Hal tersebut di sampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Kukar Prof. Yonathan Palinggi ketika menyampaikan sambutan dihadapan Dr. Firman Oktora, Kepala Balai Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Pendidikan (Tikomdik) Disdikbud Provinsi Jawa Barat yang menerima rombongan.
Prof. Yonathan mengatakan Ke depan Kukar punya tugas yang sangat berat dengan keberadaan IKN, selain bisa memberikan semangat dan motivasi juga mengharuskan semua unsur pendidikan di daerah penyangga untuk bergerak cepat dan antisipatif. Selain itu Dalam road map perencanaan Pendidikan Provinsi Kaltim, sudah dicanangkan bahwa Kaltim adalah barometer pendidikan nasional. Terlebih lagi kalau dikaitkan dengan Program Pendidikan Nasional tahun 2045 dimana ada target nasional yakni menuju Indonesia Emas.
Lebih lanjut Prof. Yonathan yang juga merupakan Ketua PGRI Kukar menyinggung tentang tugas dan wewenang dari Dewan Pendidikan sebagai mitra strategis dari pemerintah daerah dalam memberikan saran, dukungan, sebagai mediator antara pemerintah daerah, DPRD dan masyarakat. Termasuk juga melakukan supervisi, rekomendasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan program pendidikan yang diberikan kewenangan oleh undang-undang. Dengan latar belakang permasalahan tersebut, kunjungan ke Disdikbud Provinsi Jabar tersebut dimaksudkan selain dalam rangka silaturahmi, juga ingin menerima masukan. “Banyak hal yang sangat kami harapkan, mulai dari bagaimana penyusunan perencanaan program pendidikan yang bermutu, sampai kepada pelaksanaan operasional dilapangan dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK hingga ke Perguruan Tinggi. Termasuk di regulasinya”, ujar Yonathan. Kedepan diharapkan akan ada kunjungan balasan dari Disdikbud Jabar, sekaligus memberikan semacam asisten kepada Disdikbud Kukar.
Dalam pemaparannya, Dr. Firman Oktora didampingi Kepala Seksi GTK Wawan menyampaikan beberapa hal. Salah satunya adalah Jabar Masagi yang merupakan program unggulan Gubernur Jawa Barat dalam merealisasikan model implementasi pendidikan karakter berlandaskan nilai-nilai kearifan budaya Jawa Barat. Nilai-nilai tersebut adalah Niti Surti, Niti Harti, Niti Bukti, dan Niti Bakti yang bertujuan menciptakan generasi masa depan Jawa Barat yagn beriman, berkarakter sehat, dan cerdas untuk mencapai kabagjaan lahir dan batin (wellbeing).
Visi dari Jabar Masagi adalah Menumbuhkan manusia Jawa Barat sebagai makhluk ciptaan-Nya yang mampu mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan yang senantiasa harmoni dengan diri, alam, dan seluruh makhluk hidup. Sedangkan Misinya adalah Menghidupkan nilai-nilai karakter kearifan lokal dan potensi yang ada serta Mewujudkan perubahan melalui gotong royong dengan kolaborasi inisiatif berbagai pihak.
Setelah resmi diluncurkan di Cirebon, 5 Desember 2018 lalu, Jabar Masagi sebagai suatu Program Pendidikan Karakter diresmikan ke dalam Peraturan Gubernur No. 173 Tahun 2021 tentang Penyelenggaaraan Pendidikan Karakter Jabar Masagi
Peraturan Gubernur No. 173 tahun 2021 memuat prinsip penyelenggaraan, perencanaan pendidikan, sasaran pendidikan, muatan isi, penyelenggaraan pendidikan, pelaksana pendidikan, serta tugas satuan pendidikan dalam implementasi Program Pendidikan Jabar Masagi. Pergub ini diharapkan mampu menciptakan generasi Jabar Juara dengan nilai-nilai yang telah ada.
Setelah pemaparan dari Firman, acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Diskusi berlangsung cukup lama dengan banyak pertanyaan yang disampaikan oleh mereka yang ikut serta dalam pertemuan tersebut. Koordinator Pengawas, Ketua MKKS, K3S masing-masing jenjang pendidikan, IGTKI, Pengawas, Penilik, dan Kepala SKB, adalah mereka yang diikutsertakan dalam kunjungan tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia Kegiatan Dr. Nuraini, dalam laporannya pada awal acara.
Kegiatan yang berlangsung kurang lebih tiga jam setengah di ruang pertemuan Disdikbud Jabar tersebut diakhiri dengan penyerahan cenderamata oleh masing-masing pihak serta berfoto bersama tentunya. (jmn)
