TENGGARONG – Sebanyak 72 orang yang terdiri dari para pengawas dan guru Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengikuti Sosialisasi Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang (UKKJ) Jabatan Fungsional Pengawas dan Guru yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar melalui Bidang Pembinaan Ketenagaan.
Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan yang juga Sub Koordinator Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar Bahruddin, S.Pd.,MM dalam laporannya mengatakan, kegiatan yang bertempat di Hotel Grand Fatma Tenggarong tersebut akan dilaksanakan dari tanggal 31 Oktober sampai dengan 03 Nopember 2023. Para peserta berasal dari 20 kecamatan yang ada di Kukar, dengan menghadirkan tiga orang narasumber yakni Pengawas SD Kecamatan Muara Badak Hamzah Heri, S.Pd dan Pengawas SD Kecamatan Tenggarong Akhyar, S.Pd.,M.Pd, serta Roni, S.Pd dari Disdikbud Kota Samarinda.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur dan menilai kompetensi manajerial teknis dan sosial kultural yang dimiliki oleh mereka yang mempunyai jabatan fungsional guru dan pengawas sekolah apakah layak untuk naik ke jenjang satu tingkat lebih tinggi, sesuai dengan beberapa peraturan perundang-undangan salah satunya Permendiknas No. 29 Tahun 2023 Tentang Uji Kompetensi Jabatan Fungsional dan pamong belajar, pengawas sekolah dan penilik.
Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Drs. Joko Sampurno, M.Si dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas sebelum membuka acara mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk diikuti bukan saja karena para peserta telah difasilitasi dan akomodir sedemikian rupa, namun juga dengan peningkatan kompetensi sudah seharusnya akan menghasilkan pendidikan yang lebih baik juga kedepannya. Karena Pengawas dan Guru adalah ujung tombak dalam dunia pendidikan. Terkhusus untuk pengawas, Joko sedikit bercerita bagaimana pengawas diluar daerah (Jawa) begitu dihormati bahkan ditakuti oleh kepala sekolah karena integritasnya. Jadi tidak hanya asal tandatangan laporan dari kepala sekolah terkait kondisi sekolahnya. Akan tetapi harus berdasarkan kondisi riil sehingga sekolah akan berbenah untuk menjadi lebih baik. (Jaya MN)
