
TENGGARONG – Dalam rangka menyerap aspirasi dari seluruh masyarakat terkait permasalahan dalam bidang pendidikan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) siang tadi (21/10/2023) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertempat di Aula Serbaguna Kantor Bupati Kukar. Dengan tema “Cita-cita, Capaian, dan Harapan Pendidikan Idaman Kukar, Meneroka Peta Jalan Pendidikan yang Bervisi, Berkualitas, dan Berkelanjutan”, hasil dari FGD ini juga nantinya akan dijadikan Road Map Penguatan Sumber Daya Manusia di Bidang Pendidikan.
Bupati Kutai Kartanegara dalam sambutannya yang dibacakan oleh Pelaksana Tugas Assisten III Dafip Haryanto sebelum membuka acara menyinggung tentang pentingnya pendidikan sebagai pondasi bagi suatu bangsa dan negara. Melalui peran guru sebagai pelaku langsung dalam dunia pendidikan, suatu bangsa menjadi kuat dan bisa bangkit dari keterpurukan seperti yang bisa dilihat dalam catatan sejarah dengan yang terjadi pada negara Jepang. Pendidikan adalah investasi yang tidak akan rugi apabila mengalokasikan dana didalamnya.
Lebih lanjut Bupati melalui Dafip menyampaikan beberapa hal yang menurutnya perlu dicermati dengan serius apabila ingin segera memajukan pendidikan di Kukar. Yang pertama adalah belum tercapainya Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam bidang pendidikan. Baik itu berkaitan dengan kualitas dan pemerataan pelayanan, standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, dan lain-lain.
Yang kedua, belum maksimalnya Penerapan Kurikulum Merdeka secara utuh. Disebabkan masih banyak guru yang belum memahami seutuhnya bagaimana konteks penerapan kurikulum merdeka tersebut, sehingga masih menerapkan cara-cara lama dalam proses belajar mengajar disekolah. Permasalahan yang lain adalah masih rendahnya motivasi untuk meningkatkan kompetensi guru serta terkait masalah infrastruktur sekolah. Bupati berpesan agar permasalahan-permasalahan tersebut menjadi prioritas bagi Disdikbud Kukar sehingga penyusunan Road Map yang jelas dan tegas perlu dilakukan.
FGD yang berlangsung selama satu hari ini menghadirkan empat orang narasumber ahli masing-masing dari Badan Akreditasi Nasional PAUD Dasmen (BAN PDM) Kemendikbudristek Prof. Bahruddin, Guru Besar Fakultas Hukum Universita Mulawarman (Unmul) Prof. Dr. Muhammad Muhdar, Dosen Bahasa Perancis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Jimmy, dan dari Lembaga Riset Advokasi Kebijakan Pendidikan Jakarta Ivan Ahda. (Jaya MN)