
Pendidikan khusus adalah pendekatan pendidikan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dengan kebutuhan khusus. Anak-anak dengan kebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki kebutuhan fisik, intelektual, sosial, atau emosional yang berbeda dari anak-anak lainnya sehingga memerlukan perhatian dan pendekatan pendidikan yang khusus.
Pemerintah sendiri telah mengamanatkan hak atas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 54 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yaitu:
Setiap anak yang cacat fisik dan atau mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara, untuk menjamin kehidupannya sesuai dengan martabat kemanusiaan, meningkatkan diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
Kemudian lewat Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (“UU Sisdiknas”) mengamanatkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, yang berbunyi:
Warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
Selanjutnya dalam Pasal 32 UU Sisdiknas menjelaskan:
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Pendidikan khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus bertujuan untuk memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka, memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan mereka, dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka. Berikut adalah beberapa prinsip penting dalam pendidikan khusus:
- Individualisasi: Setiap anak dengan kebutuhan khusus memiliki kebutuhan dan potensi yang unik. Pendidikan khusus berfokus pada pendekatan individualisasi yang memperhatikan kebutuhan dan kemampuan setiap anak secara khusus.
- Pengajaran yang terstruktur: Pengajaran dalam pendidikan khusus biasanya disusun dengan baik dan terstruktur. Rencana pembelajaran yang jelas dan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak digunakan untuk membantu mereka memahami materi pelajaran dengan lebih baik.
- Kolaborasi: Pendidikan khusus melibatkan kolaborasi yang erat antara guru, orang tua, dan profesional lainnya yang terlibat dalam mendukung anak dengan kebutuhan khusus. Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa strategi yang tepat diterapkan dan dukungan yang konsisten diberikan kepada anak.
- Pemahaman dan penerimaan: Penting bagi pendidik dan lingkungan sekolah untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan khusus anak-anak. Mereka harus menerima anak-anak tersebut dengan cara yang positif dan membantu menciptakan lingkungan inklusif di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang.
- Pemenuhan kebutuhan yang beragam: Anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki kebutuhan yang beragam. Pendidikan khusus harus mengakomodasi berbagai kebutuhan ini, baik dalam hal peralatan khusus, penyesuaian lingkungan, atau strategi pembelajaran yang disesuaikan.
Selain itu, penting juga untuk dicatat bahwa pendidikan khusus berusaha mempromosikan inklusi, yang berarti memastikan bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus juga terlibat dalam lingkungan pendidikan yang mainstream sebanyak mungkin. Ini dapat melibatkan integrasi mereka dalam kelas reguler dengan dukungan tambahan, atau penyediaan program inklusif di mana anak-anak dengan kebutuhan khusus dan anak-anak tanpa kebutuhan khusus dapat belajar bersama.
Pendidikan khusus terus berkembang sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan pemahaman tentang kebutuhan anak-anak dengan kebutuhan khusus. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa semua anak memiliki akses yang setara terhadap pendidikan yang bermutu tinggi dan mendukung mereka dalam mencapai potensi penuh mereka.
*Dari berbagai sumber.