
TENGGARONG – Sebanyak kurang lebih 1500 orang guru jenjang SMP dari seluruh kecamatan yang berada di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) mengikuti Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan Penguatan Literasi Numerasi yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kukar. Kegiatan yang telah dilaksanakan sejak 24 Juni 2023 tersebut dibagi dalam sembilan zona masing-masing selama tiga hari.
Kasi Kurikulum dan Pengembangan Mutu SMP Emy Rosana Saleh mengatakan dalam kegiatan Bimtek pada Zona Muara Kaman dan Sebulu (5/7), pada tahun 2022 ada dua sekolah di Kukar yang diwajibkan oleh pemerintah pusat untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Sekolah tersebut adalah SMP Negeri 3 Tenggarong dan SMP Negeri 4 Loa Janan. Dua sekolah ini adalah sekolah penggerak, setelah kepala sekolahnya berhasil terpilih dari 27 kepala sekolah SMP yang ada di Kukar pada seleksi sekolah penggerak yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) diawal tahun 2022. Seleksi yang cukup ketat tersebut terdiri dari seleksi tertulis, wawancara, dan seleksi mengajar.
Kepala sekolah yang terpilih tersebut selama kurang lebih 3-4 tahun wajib untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka di sekolahnya dan tidak boleh dipindah-pindah. Mereka difasilitasi langsung oleh Kementerian, berupa fasilitator dan juga buku-buku dari Kurikulum Merdeka secara gratis.
Bagi sekolah yang belum terpilih menjadi sekolah penggerak diberikan tiga opsi untuk menjalankan kurikulumnya. Tiga opsi itu adalah Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. Mandiri Belajar artinya sekolah tetap menjalankan kurikulum 2013, tapi ada komponen-komponen dari kurikulum merdeka yang diselipkan.
Mandiri Berubah adalah pada tahun ajaran 2023/2024 sekolah menerapkan secara penuh kurikulum merdeka tetapi khusus pada kelas tujuh, sedangkan kelas delapan dan sembilan tetap mengikuti kurikulum 2013. Sedangkan Mandiri Berbagi adalah sekolah yang telah menerapkan kurikulum merdeka pada tahun sebelumnya berbagi praktek-praktek yang ada dalam kurikulum merdeka dengan sekolah lain yang belum pernah menerapkannya.
Sebagai salah satu contoh bisa dilihat pada Rapor Pendidikan satuan pendidikan Tahun 2022, kemampuan literasi dari SMP Negeri 1 Muara Kaman masih sangat rendah. Hasil tersebut diperoleh dengan metode sampling pada kelas delapan. Menjadi tugas seluruh tenaga pendidik di sekolah masing-masing untuk memperbaiki tingkat literasi dan numerasi siswa, bukan hanya tugas guru bahasa untuk literasi dan guru matematika untuk numerasi.
Kegiatan Bimtek ini bersifat wajib karena IKM dipantau langsung oleh Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbudristek dan hasil Literasi Numerasi mempengaruhi hasil rapor pendidikan satuan pendidikan dan rapor pendidikan daerah. Oleh karenanya Emy berharap agar seluruh peserta bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan sabar dan tekun sehingga bisa memahami seluruh materi yang disampaikan oleh pemateri dari Komunitas Belajar Kukar Pintar Idaman (KBKPI) Kukar. (Jaya MN)