KOTA BANGUN – Setelah mengikuti acara Senam Bersama Guru Idaman di Ex Lapangan Pesawat RT 20 Desa Kota Bangun Ulu Jum’at Pagi 9 Desember 2022, Bupati Edi Damansyah di ikuti oleh Kepala Dinas Pendidikan Kukar Thauhid Afrilian Noor dan beberapa pimpinan OPD beserta jajarannya bergerak ke Gedung SKB Kota Bangun Ulu. Di tempat tersebut dilakukan acara peresmian Pembangunan dan Rehabilitasi Ruang Kelas Baru, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Ruang Praktek, Ruang Teori dimana pendanaannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2020 dan 2022.
Total ada 2 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan 11 TK yang diresmikan secara simbolis oleh Bupati pada kesempatan tersebut, yaitu SKB Kota Bangun, SKB Tenggarong, TK Negeri 01 dan 02 Tenggarong Seberang, TK Negeri 01 Muara Muntai, TK Negeri Pembina dan TK Negeri 04 Tenggarong, TK Negeri 01 Sangasanga, TK Negeri 01 Muara Wis, TK Negeri 02 Samboja TK Jenderal Sudirman dan TK Tunas Bangsa Muara Badak, dan terakhir TK Negeri 01 Sebulu.
Pada kesempatan itu juga Bupati di dampingi Kepala Disdikbud Kukar menyerahkan Alat Peraga Edukatif dimana terdapat 100 sekolah setingkat TK di Kukar yang mendapatkan bantuan tersebut. TK Handayani 01 Tenggarong Seberang secara simbolis menerima bantuan tersebut mewakili sekolah yang lain.
Bupati Daman dalam sambutannya mengatakan apabila dilihat dari data infrastruktur sekolah yang ada di Kukar memang masih minim. Proporsinya juga belum merata. Oleh karenanya Bupati meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya agar punya data yang up to date dan road map supaya nanti bisa melihat kondisi kebutuhan prioritasnya. “Karena dengan keterbatasan pembiayaan kita di APBD sehingga kita ini harus lebih cerdas lagi untuk menempatkan skala prioritasnya. Jadi jangan sampai nanti rasionya hanya menumpuk disatu titik”, ujarnya.
Selain itu Bupati juga berharap agar para guru terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya, baik itu dengan pola pendidikan atau pelatihan yang di fasilitasi pemerintah maupun secara mandiri. Contohnya nanti setiap guru harus punya sertifikasi Guru Penggerak, dimana hal tersebut menjadi salah satu syarat untuk menjadi Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah. Sementara saat ini yang punya klasifikasi atau sertifikasi tersebut masih minim dengan jumlah Kepala Sekolah dan Pengawas yang akan memasuki masa pensiun cukup banyak. “Ini problem yang kita hadapi dan kami sekarang sedang mencari solusinya. Saya meminta kepada Dinas Pendidikan supaya dibuat satu konsep yang baik bagaimana kita memberikan pendampingan kepada guru-guru di Kukar sehingga nanti semua bisa masuk kategori atau klasifikasi guru penggerak ini”, ujarnya.
Melanjutkan sambutannya Bupati mengaku merasa sedih karena ternyata masih banyak guru yang tidak mengetahui program-program yang telah ditetapkan untuk para guru. “Program 1000 Guru Sarjana saja tidak ada yang tahu. Apakah ini kurang informasi, kurang tersosialisasikan, atau pas kebetulan yang ditanya saja tidak tahu inikan menjadi pertanyaan besar,” jelasnya. Mengakhiri sambutannya Bupati Daman berpesan agar program-program tersebut di tahun yang akan datang bisa lebih baik sosialisasi dan implementasinya. (Jaya MN)
