TENGGARONG – Bertempat di Ruang Pertemuan Hotel Lesong Batu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Rakor yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Thauhid Afrilian Noor.
Ketua Panitia penyelenggara Hj. Nuraini dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan Rakor tersebut adalah angkatan ke 2 yang di ikuti para peserta dari 9 kecamatan. Untuk angkatan 1 juga dari 9 kecamatan dari wilayah hulu dan sebagian wilayah tengah. Sedangkan pada hari itu sebagian dari wilayah tengah sebagiannya lagi dari wilayah pantai. “Jadi ada Loa Kulu, Loa Janan, Tenggarong Seberang, Samboja, Muara Jawa, Sangasanga, Anggana, Muara Badak, dan Marangkayu. Alhamdulillah semua hadir dan masing-masing kecamatan di wakili oleh 4 orang yang terdiri dari Kepala UPT, Ketua KPPS, K3S dan Pengawas”, jelasnya.
Kegiatan tersebut direncanakan akan berlangsung selama dua hari (19-20 Nopember 2022). Sementara untuk Nara sumber semua berasal dari dewan pendidikan di Ketuai oleh Prof. Yonathan Palinggi dan DR. Sabran sebagai Sekretaris yang juga hadir sebagai pembicara dalam pembukaan Rakor tersebut.
Sementara itu Kadisdikbud Thauhid mengatakan ketika berbicara tentang masalah pendidikan, kita tidak bisa hanya berbicara tentang sapras, SDM, siswa, guru, raport pendidikan, hukum pendidikan, tapi harus dibahas semuanya. “Makanya tidak bisa kalau hanya persoalan sekolah rusak bangunannya misalnya lalu di generalisir bahwa dunia pendidikan itu tidak bergerak, itu salah. Semua itu bisa dijawab kalau kita sudah punya road map pendidikan’, ujarnya.
Dari Rakor ini Thauhid berharap bersama-sama dengan Dewan Pendidikan kemudian bisa menyusun road map pendidikan karena Bupati sangat membutuhkannya untuk menentukan akan dibawa kemana pendidikan yang ada di Kutai Kartanegara. “Sekali lagi saya berharap kepada para peserta supaya bisa aktif memberikan sumbangsih pemikiran, apalagi saya lihat yang hadir ini adalah para senior. Jadi kegiatan ini bukan hanya menjadi dialektika sebuah kegiatan saja”, pungkasnya.
Mengakhiri sambutannya Thauhid kembali meminta kepada Ketua Panitia dan Kabid GTK Joko Sampurno untuk mencatat apa saja yang menjadi masukan agar nantinya bisa di diskusikan dengan Bupati Kutai Kartanegara dalam penyusunan Road Map pendidikan.(Jaya MN).
